Rabu, 21 November 2012
mesin bubut
Mesin Bubut (Turning Machine)
PENGERTIAN MESIN BUBUT
Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat pahat bergerak mendatar (searah meja/bed mesin), melintang atau membentuk sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Jika penyayatan dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau permukaan yang disebut facing (membubut muka).
Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan dapat juga diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu dapat menghasilkan alur yang teratur seperti membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam. Penyayatan yang dilakukan dari luar disebut membubut luar(outside turning), sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada lubang disebut membubut dalam(inside turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam, lubang tembus, atau lubang tidak tembus.
Gerakan utama mesin bubut:
Gerkan berputar benda kerja (putaran utama), disebut cutting motion
Gerakan pahat menyayat benda kerja disebut feed motion
Gerakan pahat maju sesuai dengan kedalaman pemakanan disebut adjusting motion
Jenis-jenis Mesin Bubut dan gambar nya
Mesin Bubut Universal
Mesin Bubut Khusus
Mesin Bubut Konvensional
Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)
Ditinjau dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan sebagai berikut.
1. Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot yang ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut mesin bubut lantai.
2. Mesin Bubut Sedang
Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas serta ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik yang mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut Bantu dan mesin bubut lantai. Pada mesin bubut sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai benda kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.
3. Mesin Bubut Standar
Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang lebih lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki peralatan-peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang standar. Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri atas
a.Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Sabuk
Mesin bubut yang hubungan antara putaran dari motor penggerak ke sumbu utamanya menggunakan sabuk(belt).
b. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Rantai
Mesin bubut standar yang hubungan puatran motor penggerak ke poros utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.
c. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Gigi
Mesin bubut standar yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.
4. Mesin Bubut Khusus
Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut standar. Mesin bubut khusus terdiri atas:
a. Mesin Bubut Beralas Panjang
Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan poros-poros atau benda kerja yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk peralatan alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.
b. Mesin Bubut Carrousel
Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan cekam berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat digerakan ke arah vertikal maupun kearah melintang. Mesin bubut carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja yang mempunyai diameter besar dengan ukuran antara 1 m sampai dengan 2 m.
Sedangkan untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dpat membubut benda kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan 400mm. Mesin bubut carrousel mempunyai keungulan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal biasa. Beberapa kelebihan mesin bubut carrousel dibandingkan degan mesin bubut horizontal biasa, antara lain:
Mesin bubut carrousel tidak memerlukan tempat yang luas dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena arahnya vertical (keatas).
Mesin bubut carrousel dapat menahan beban lebih besar.
Pengencangan pada mesin bubut carrousel jauh lebih ringan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini dikarenakan benda kerja ditempatkan diatas meja putar.
Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani dengan menggunakan cran. Benda-benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin carrousel antara lain: rumah-rumah blower, rumah turbin dan semacamnya.
a). Mesin Bubut Revolver
Mesin bubut revolver disebut juga mesin bubut turret. Pada mesin bubut revolver terdapat pemegang pahat yang banyak, dengan kedudukan dan macam pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
b). Mesin Poros Engkol
Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan untuk memperbaiki atau membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya: poros eksentrik atau poros engkol.
c). Mesin Bubut Copy
Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda kerja dengan menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara mengcopy dari maket yang telah dibuat sebelumnya.
III. Prinsip Kerja Mesin Bubut
Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Dari kerja ini, dihasilkan sayatan dan bentuk benda kerja yangumumnya simetris.Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar rodagigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke rodagigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasipada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yangberbentuk ulir.Pekerjaan pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut, antara lain :
-membubut luar
-membubut dalam
-membubut tirus
-membubut permukaan
-memotong
-membuat ulir
IV. Cara Kerja Mesin Bubut/ Cara Membubut.
Dasar-dasar membubut adalah sebagai berikut :
- Pasang benda kerja pada cekam (chuck )cukup kuat, artinya tidak lepas pada waktumesin dihidupkan dan sedang melakukan penyayatanPeriksa kedudukan benda kerja tersebut pada saat cekan diputar dengan tangan, apakahposisinya sudah benar, artinya putaran
-benda tidak oleng/ simetris dan periksa apakah ada bagian yang tertabrak yangmembahayakan dan merusak mesin.
-Pasang/ setel kedudukan pahat bubut agar posisi ujung potong pahat tepat pada titik center dari kepala lepas. Untuk mengatur possisi tersebut dapat menggunakan ganjaldari plat tipis atau dengan menggunakan tempat pahat model perahu (american tool post ),kemudian lanjutkan membubut benda kerja sesuai dengan ukuran yang telahditentukan.
Parameter pada proses bubut ada 5, yaitu :
1. Kecepatan potong, berhubungan dengan kecepatan putar dan diameter awal. Persamaankecepatan potong :
v=(π Dₒ N)/1000
Dₒ= diameter awal
N= kecepatan putar (rpm)
2. Gerak makan, diatur dengan tuas pemilih gerak makan. Arah gerak makan bisa aksial(pada reduksi diameter dan pembuatan ulir) atau radial (pada facing)
3. Kedalaman potong, tidak boleh terlalu dalam karena pemotongan yang terlalu dalam akanmenyebabkan pahat cepat rusak
4. Waktu potong berhubungan dengan panjang pemesinan
5. Panjang pemesinan menentukan waktu potong dengan persamaan
T=L/f_r
T = waktu potong (menit)
L= panjang pemesinan (mm)
fr= feed rate (mm/menit)
Cara membubut ada beberapa macam antara lain:
a. Cara Membubut TirusPada bagian-bagian mesin, selain poros denagn bentuk rata memanjang ataubertingkat, ada juga poros bebrbentuk tirus.Untuk membubut tirus dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, denganmenggeser kepala lepas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
x=(D-d)/2 x L/l
Dimana: x = Jarak geser kepala lepas dari garis sumbu spindel
D =Diameter terbesar
d = Diameter terkecil
L = panjang benda kerja
l = Panjang yang di tiruskan
Setelah diketahui tangen x, maka dapat dicari besarnya sudut x dengan melihat daftar
dibawah ini :
b. Cara Membubut Ulir
Cara membubut ulir segitiga adalah sebagai berikut :
Ulir segitiga ada 2 macam, yaitu :
- Ulir metrik dengan sudut 60^°
- Ulirwhit worth( WW ) dengan sudut 55^°
Maka pasanglah pahat bubut dengan sudut yang sesuai. Apabila pahatnya belumtersedia, bentuklah pahat tersebut sesuai dengan sudut yang dibutuhkan.
Pasang pahat bubut pada tempat pahat. Atur kedudukan alas putar sehinggamembentuk sudut 90^°dengan garis sumbu spindel.
Setiap memulai pembubutan harus menggunakan lonceng. Yaitu pada saatakan memulai pembubutan , jarum dengan angka yang ditentukan harus tepat.
bertemu, langsung handle otomatis dijalankan, bila sampai pada akhir ulir,handle otomatis dilepas. Hal ini dikerjakan berulang-ulang
V. Bagian-bagian Mesin Bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigitransmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan memutarbenda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawaeretan lintang dan eretan atas dan dudukanpahat.Sumber utama dari semua gerakkantersebut berasal darimotor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk. Dan berikut inibagian-bagian mesin bubut :
A. Sumbu Utama ( Main Spindle)Sumbu utama merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukanchuck ( cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan lain-lain.
B. Meja Mesin ( bed )Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyanggadiam ( steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentukalas ini bermacam- macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinyamempunyai ketinggian tertentu.
C. Eretan( carriange)Eretan terdiri atas eretan memanjang yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintangyang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas yang bergerak sesuai dengan posisipenyetelan di atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikanpemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukurdengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.
D. Kepala Lepas ( tail stock)Kepala lepas digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja padasaat, pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepalalepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehinggamemudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap.
E. Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu PembawaTuas pengatur kecepatan digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dansumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah.Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dansedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur,mengkartel, dan pemotongan. Berdasarkan kecepatan setiap kecepatan mesin berbeda-beda dan dapat di lihat pada plat tabelyang tertera pada mesin tersebut.
F. Plat TabelPelat tabel adalah besarnya kecepatan yang di tempel pada pada body mesin bubut yangmenyatakan besaran perubahan antara hubungan roda-roda gigi di dalam kotak roda gigiataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap.
G. Tuas Pengubah Pembalik Transporter dan Sumbu PembawaTuas pembalik putaran di gunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal inidiperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan,ataupunmembubut permukaan.
H. Plat Tabel Kecepatan Sumbu UtamaPlat tabel kecepatan sumbu utama befungsi untuk menunjukkan angka-angka besarankecepatan sumbu utama yang dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.
I. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu UtamaTuas pengatur kecepatan sumbu utama berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesinsesuai hasil dari perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.
J. Penjepit PahatPenjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya adabeberapa macam. Jenis ini sangat peraktis dan dapat menjepit pahat 4 buah sekaligussehingga dalam satu pengerjaan bila memerlukan 4 macam pahat dapat dipasang dandisetel sekaligus.
K. Eretan AtasEretan atas berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untukmengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pinggul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01mm.
L. Keran Pendingin.Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin kepada benda kerja yang sedangdibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapatmenjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya dan hasil bubutannyapun halus.
M. Roda PemutarRoda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk menggerakkan poroskepala lepas maju ataupun mundur. Berapa panjang yang ditempuh ketika maju ataumundur dapat diukur dengan membaca cicin berkala yang ada pada roda pemutar tersebut.Pergerakan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeburan untuk mengetahui ataumengukur seberapa dalam mata bor yang harus dimasukkan.
N. Transporter dan Sumbu PembawaTransporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau trapesium yangbiasanya memiliki kisar ukuran 6 mm, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerjaotomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur, dan atau pekerjaan pembubutan lainnya.Sedangkan sunbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untukmenbawa atau mendukung jalannya eretan.
O. Tuas PenghubungTuas penghubung sebagaimana digunakan untuk menghubungkan roda gigi yang terdapatpada eretan dengan poros transporter sehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatissepanjang alas mesin. Tuas penghubung ini mempunyai du kedudukan. Kedudukan di atasberarti membalaik arah gerak putaran dan posisi ke bawah berarti gerak putaran searah jarum jam.
P. Eretan LintangEretan lintang sebagaimana ditunjukkan pada berfungsi untuk menggerakkan pahatmelintang alas mesin atau arah ke depan atau ke belakang posisi opertor yaitu dalampemakanan benda kerja. Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untukmengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat. Ukuran mesinbubut ditentukan oleh panjangnya jarak antara ujung senter kepala lepas dan unjung kepalatetap. Misalnya tinggi mesin bubut 200 mm, berarti mesin tersebut hanya mampumenjalankan eretan melintang sepanjang 200 mm atau mampu melakukan pembubutanmaksimum benda kerja yang memiliki radius 200 mm.
W. Pahat.
Bentuk-bentuk PahatAgar sesuai dengan penggunaannya, seperti kekerasan bahan, bentuk, dan jenis bendakerja, maka pahat bubut dibuat sedemikian rupa sehingga masing-masing memilikispesifikasi tersendiri, antara lain :
-pahat kasar kiri
-pahat kasar kanan
-pahat halus
-pahat permukaan kiri
-pahat permukaan kanan
-pahat potong / alur
Agar menghasilkan kemampuan penatalan yang baik, maka pahat bubutmemiliki sudut-sudut geometris. Sudut-sudut geometris tersebut terdiri dari :
-sudut potong sisi ( 45o – 60)
-sudut jalan bebas ( 8o – 15o)
-sudut baji ( 30o – 82o)
-sudut siduk ( 10o – 52o)
Bentuk pahat untuk benda kerja dengan bahan yang lebih keras akan berlainandengan bentuk pahat untuk benda kerja dengan bahan yang lebih lunak.Di bawah ini adalah daftar sudut-sudut pahat bubut untuk beberapa logam :Sudut- sudut pisau bubut untuk beberapa logam
Bahan V W S
Alumunium 8^° 〖30〗^°-〖50〗^° 〖32〗^°-〖52〗^°
Perunggu 〖10〗^°-〖15〗^° 〖40〗^° 〖15〗^°-〖50〗^°
Kuningan 〖12〗^°-〖15〗^° 〖50〗^° 〖25〗^°-〖28〗^°
Baja sampa 60kg/ mm^2 8^° 〖62〗^° 〖20〗^°
Baja 60kgmm^2 ke atas 8^° 〖68〗^° 〖14〗^°
Besi tuang 6^° 〖74〗^° 〖10〗^°
Pahat ukir 8^° 〖82〗^° -
VI.KECEPATAN POTONG PEMBUBUTAN
Adalah panjang bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap bahan memiliki kecepatan potong tersendiri, tergantung dari kualitasnya. Semakin keras bahan, semakin kecil harga kecepatan potongnya. Begitu juga sebaliknya. Kecepatan potong tergantung dari putaran mesin, diameter benda kerja dan jenis bahan yang akan di bubut.
Jenis material
produk Kecepatan
potong
(bubut kasar)
[m/min] Kecepatan
potong
(Bubut finishing)
[m/min]
Bubut ulir
[m/min]
Baja pemesinan 27 30 11
Baja perkakas 21 27 9
Besi cor 18 24 8
Perunggu 27 30 8
Aluminium 61 93 18
Menentukan putaran spindel mesin adalah sebagai berikut :
n = ( 1000 . Vc ) / ( π . dr ) ... [ rpm ]
Dimana :
n = putaran spindel mesin [rpm]
Vc = kecepatan potong [m/min]
dr = diameter rata-rata = (df + de )/2 [mm]
df = diameter awal produk [mm]
de = diameter akhir produk yg akan dikerjakan
VII.Gerak pemakanan ( feed ), F [ mm/ rev ]
Gerak pemakanan adalah kemampuan gerak makan alat potong untuk memotong benda produ terhadap gerak lurus/ translasi sepanjang benda produk.
Tabel gerak pemakanan dengan Material Alat potong High Speed Steel (HSS) untuk proses bubut.
Jenis material produk Kecepatan potong
(Bubut kasar)
[mm/rev] Kecepatan potong
(Bubut finishing)
[mm/rev]
Baja pemesinan 0,25 sd 0,50 0,07 sd 0,25
Baja perkakas 0,25 sd 0,50 0,07 sd 0,25
Besi cor 0,40 sd 0,65 0,13 sd 0,30
Perunggu 0,40 sd 0,65 0,07 sd 0,25
Aluminium 0,40 sd 0,75 0,13 sd 0,25
VIII. Keselamatan Kerja.
1. Jangan menggunakan mesin bubut sampai anda diinstruksikan untuk menggunakan itu2. Pastikan anda mengetahui bagaimana cara mematikan mesin dengan cepat.3. Jangan coba-coba membersihkan mesin ketika mesin sedang bekerja4. Jangan menyentuh chips dan beram yang tertinggal di alat penitik. Jika chips ingindibersihkan gunakan sikat atau stick.5. Sebelum memulai, pastikan bahwa6. Selalu gunakan beberpa panduan yang diberikan7. Hentikan mesin sebelum melakukan pengukuran
IX. Perawatan Mesin Bubut.
A.Perawatan UmumUntuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yangbenar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
1.Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2.Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin danpemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3.Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dariberam-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
4.Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakanmemukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
5.Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangansampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh kemeja mesin dan terbawa oleh eretan.
6.Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisinetral dan mematikan sumber tenaga mesin
B.Perawatank husus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkanpengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
1. Motor utama (motor pembangkit)Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembangkit yaitu:
1. Motor tidak mampu bekerja
Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:
1.Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehinggatidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
2. Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukanpengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motorpembangkit.
3. Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,makagantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
4. Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
5. Coil pada saklar terbakar
6. Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
7. Rem motor tidak berfungsi secara baik
Motor cepat panasAda dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu:
a. Perbedaan teganganPeriksa tegangan listrik yang masuk
b. Beban motor yang berlebihan
Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panasberlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali bebanagar sesuai dengan yang telah ditentukan
2. Kepala tetapPada mesin bubut Kepala tetsp adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaanmengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut diantaranya adalah:
1. Putaran poros utaa tersendat-sendat
2. Putaran poros utama terlalu berat
3. Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
4. Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
5. Tidak senter
3.EretanKesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
1.Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukanpemeriksaan
baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-bauttersebut.
2. Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gear.usahamengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
3. Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatanotomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
4. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalukuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
5. Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkantidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
6. Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
7. Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
8. Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudshkotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipasalurannya.
4. Kepala lepasKepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal initerjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan mejaatau rangka mesin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
makasih ya atas infonya
BalasHapusThanks Info
BalasHapusok sama
BalasHapusIni ga ada Sumber nya bro ? Pengen tau Sumber nya dari Mana dong bro
BalasHapusIni ga ada Sumber nya bro ? Pengen tau Sumber nya dari Mana dong bro
BalasHapus